Keamanan


ments <p>Your browser does not support iframes.</p> Keamanan dan keselamatan bayi ketika tidurinformasitips.com - Semua orang tua tentu sangat memperhatikan aspek keamanandan keselamatan bagi sang buah hatinya, dalam hal apapun termasuk ketika sang buah hati sedang tidur. Bagi bayi mungil Anda, keamanan dan keselamatan merupakan hal yang sangat penting. Banyak kasus kematian bayi yang terjadi secara mendadak atau biasa dikenal dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) terjadi salah satunya karena kurang diperhatikannya aspek keselamatan bayi ketika ia tidur. Kasus SIDS biasanya terjadi pada bayi yang berusia dibawah enam bulan.
Seiring dengan semakin tingginya kesadaran orang tua akan kasus-kasus yang tidak diinginkan semacam SIDS tersebut, maka orang tua semakin paham akan pentingnya aspek keselamatan dan keamanan bagi bayi ketika sang bayi tertidur pulas. Beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan bayi ketika tidur adalah :
  1. Tidurkan bayi dalam posisi terlentang
    Menurut beberapa sumber, posisi tidur terlentang bagi bayi sejauh ini bisa menurunkan resiko terjadinya kasus SIDS sebesar 50 %. Apabila bayi berguling dan tertidur dalam posisi tengkurap, balikkan badan bayi agar ia tetap tidur terlentang. Untuk itu, Anda harus sering-sering mengawasi dan memperhatikan hal ini ketika bayi Anda sedang tidur. Meskipun demikian, tentunya Anda juga harus memperhatikan dan mengutamakan aspek kenyamanan bagi bayi. Biarkan ia tidur dalam posisi yang paling nyaman untuknya. Namun, ada beberapa kasus dimana bayi sebaiknya ditidurkan dalam posisi tengkurap (tentunya tengkurap yang aman). Misalnya pada kasus bayi yang lahir premature, bayi dengan rahang kecil, bayi dengan produksi lendir yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dan kelainan struktur tubuh lainnya yang mengharuskan bayi Anda untuk tidur tengkurap. Untuk kasus-kasus tersebut dokter biasanya akan menyarankan agar bayi tidur dalam posisi tengkurap namun tetap diawasi dan diperhatikan aspek keselamatannya.
  2. Gunakan pakaian yang nyaman ketika bayi tidur
    Biarkan kepala bayi terbuka, jangan menggunakan topi atau penutup kepala ketika ia tertidur. Menutup kepala bayi ketika tidur dapat membuat bayi kepanasan. Selain itu, pastikan juga untuk tidak menggunakan selimut tebal pada badan bayi (membedong juga tidak dianjurkan). Sebaiknya gunakan pakaian yang pas untuk bayi, artinya pakaian yang tidak terlalu sempit atau terlalu longgar, dan tidak membuatnya kedinginan atau kepanasan. Hal tersebut tentunya juga harus disesuaikan dengan suhu dan cuaca ketika bayi sedang tertidur.
    Saya pernah membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa sebaiknya menggunakan pakaian yang jumlahnya sama dengan jumlah pakaian yang Anda kenakan ditambah satu lapis. Satu lapis itu bisa selimut atau kain yang tidak terlalu tebal.
    Untuk bahan pakaian yang dikenakan bayi, pilihlah bahan pakaian yang nyaman dan tidak membuatnya kepanasan. Anda bisa memilih bahan dari katun karena lebih mudah mengalirkan udara sekitar tubuh dengan bebas.
  3. Perhatikan suhu ruangan ketika bayi tidur
    Untuk poin ini, selain menerapkan aturan berpakaian yang benar seperti yang telah disebutkan di atas, Anda juga harus memperhatikan suhu kamar ruangan sekitar bayi tidur. Bila suhu ruangan di kamar tidur bayi terasa amat panas, tidak ada salahnya menyalakan AC (suhu yang pas sekitar 20-21oC). Bila suhu atau cuaca sedang dingin, Anda diperbolehkan untuk menambahkan satu lapis pakaian di badan bayi Anda. Bila Anda memiliki alat pemanas ruangan, jangan pernah menaruh bayi didekat alat pemanas ruangan ketika tidur, karena bayi akan kepanasan. Sebaliknya, jangan juga menaruh bayi di dekat jendela ketika tidur, karena bayi bisa kedinginan.
    Anda bisa mengecek apakah bayi kepanasan atau kedinginan dengan meraba bagian belakang leher, atau kepala. Tanda bayi kepanasan adalah berkeringat, kulit terasa panas, rambut basah, bernafas dengan cepat, gelisah dan terkadang demam.